STUDI KASUS
PROCESS COSTING SATU
Asumsi Pertama : Produk Normal
1 Perusahaan melakukan kegiatan produksi awal tahun 20XX
2 Proses produksi dalam keadaan normal
3 Bahan baku yang digunakan homogen
4 Dikerjakan dua departemen produksi
Contoh :
PT DWIPA perusahaan industri memproduksi melalui dua departemen produksi; yakni departemen produksi 1 dan departemen produksi 2. Bahan Baku yang dimasukkan dalam proses produksi sejumlah 10.000 unit pada departemen produksi 1. Produk yang selelai dikerjakan dan dipindahkan ke departemen produksi 2 sejumlah 8.000 unit dan sisanya 200 unit merupakan barang dalam proses dengan tingkat penyelesaian bahan baku (M= material) 100% dan tingkat penyelesaian biaya konversi/biaya pengolahan (CC=conversion cost) 90%. Sedangkan pada departemen produksi 2 unit yang selesai dikerjakan dan dipindahkan ke gudang sejumlah 7.000 unit berarti masih ada unit dalam proses akhir sejumlah 1.000 unit dengan tingkat penyelesaian bahan baku 80% dan tingkat penyelesaian biaya konversi 70%.
Data akuntansi/keuangan, sbb :
Departemen Produksi 1 :
1 Biaya Bahan Baku/BB (Raw Material Cost/RMC=M) Rp 1.400.000,00
2 Biaya Tenaga Kerja Langsung/TKL (Direct Labour Cost/DLC=L) Rp 900.000,00
3 Biaya Overhead Pabrik/BOP (Factory Overhead Cost/FOHC=F) Rp 700.000,00
Departemen Produksi 2 :
1 Biaya Bahan Baku/BB (Raw Material Cost/RMC=M) Rp 800.000,00
2 Biaya Tenaga Kerja Langsung/TKL (Direct Labour Cost/DLC=L) Rp 600.000,00
3 Biaya Overhead Pabrik/BOP (Factory Overhead Cost/FOHC=F) Rp 400.000,00
Dengan informasi dan data tersebut di atas, susunlah laporan biaya produksi departemen 1 dan departemen 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar