Selasa, 13 September 2011

DEPARTEMENISASI

DEPARTEMENISASI

Pada suatu perusahaan industri (manufacturing) terdapat dua departemen pokok yaitu departemen produksi dan departemen pelayanan (service). Departemen produksi adalah bagian di mana berlangsung konversi atau produksi barang. Sedangkan departemen pelayanan atau service (misalnya departemen personalia, departemen pemeliharaan, departemen kafetaria atau kantin, departemen listrik/penerangan) memberi dukungan kepada departemen produksi. Karena departemen produksi langsung menarik manfaat dari departemen pelayanan, biaya departemen pelayanan seba-liknya membebankan biayanya kepada departemen produksi yang ber-sangkutan (sebagai bagian dari biaya overhead pabrik). Untuk membe-bankan biaya departemen pelayanan kepada departemen produksi dapat ditetapkan salah satu metode berikut :

1.    Metode Langsung
2.    Metode Bertahap
3.    Metode Aljabar atau reciprocal

Sedangkan dasar pembebanan antara lain :
1.    Jam Kerja Langsung
2.    Luas Lantai yang digunakan atau M2
3.    Jumlah Karyawan
4.    Persentase  ( % )

1.    Metode Langsung

Metode langsung merupakan metode yang paling lazim untuk pembebanan biaya departemen pelayanan kepada masing-masing departemen produksi, mengingat kesederhanaan matematisnya dan penerapannya. Metode ini mencakup pembebanan langsung dari biaya departemen pelayanan kepada departemen produksi dan mengabaikan pelayanan yang diberiakan yang diberikan oleh departemen yang satu kepada departemen pelayanan yang lain.

2.    Metode Bertahap (Step Method)
Metode ini seharusnya lebih teliti daripada metode langsung, karena di sini turut diperhitungkan pelayanan yang diberikan kepada departemen pelayanan lainnya. Pembebanan biaya departemen pelayananan itu dilaksanakan melalui pentahapan :

a)  Pertama dibebankan biaya dari departemen pelayanan yang melayani sejumlah besar departemen pelayanan lainnya.
b)  Kemudian dibebankan biaya departemen pelayanan yang melayani jumlah departemen pelayanan terbanyak kedua. Pada langkah ini turut juga dibebankan biaya pelayanan yang dibebankan pada langkah pertama. Perlu diperhatikan bahwa pada metode bertahap ini, biaya dari departemen pelayanan yang kemudian tidak akan dibebankan kepada departemen pelayanan yang mengadakan pembebanan pada tahap terdahulu, dengan demikian harus diabaikan pelayanan timbal balik antar departemen.
c)   Uraian yang diutarakan di atas dilanjutkan secara bertahap, sampai biaya dari seluruh departemen pelayanan telah dibebankan kepada semua departemen produksi.

3.    Metode Aljabar atau Reciprocal (timbal balik)
Metode aljabar adalah metode yang lebih teliti, karena diperhitungkannya pada seluruh pelayanan timbal balik  antara semua departemen pelayanan. Dengan metode aljabar digunakan persamaan simultan untuk membebankan biaya produksi setiap departemen pelayanan kepada departemen pelayanan yang lain serta kepada semua departemen produksi. Jumlah persamaan simultan sama dengan jumlah departemen pelayanan. Perhitungannya akan sangat dipermudah oleh komputer, bilamana terdapat sejumlah besar departemen pelayanan.

Contoh :  Alokasi biaya  depatemen pelayanan ke departemen produksi PT RAHAYU  pada akhir tahun memiliki data akuntansi sbb :

Departemen Pelayanan                                   Total Biaya
Departemen A, Pemeliharaan                Rp 12.000.000,00
Departemen B, Kantin                           Rp   5.500.000,00

Departemen Produksi                                      Total Biaya
Departemen K, Permesinan                   Rp 42.000.000,00
Depatemen L, Perakitan                        Rp 78.700.000,00

Data pembebanan :
Departemen                                  Jam Kerja     Luas Lantai         Jumlah
                       Langsung   ( ukuran m2 )        Karyawan

A = Pemeliharaan   ……………          -                      250                     15
B = Kantin   ……………………            -                      900                     12
K = Permesinan  ……………..          4.500             2.250                     35
L = Kantin ……………………..         20.000             5.700                   150
          Jumlah                                24.500             9.100                   212

Pertanyaan :
1.    Hitunglah pembebanan (alokasi) biaya departemen pelayanan  A & B dengan menggunakan metode langsung. Biaya departemen A= Pemeliharaan kepada kepartemen produksi atas dasar luasnya lantai yang digunakan, biaya departemen B = Kantin dibebankan atas dasar jumlah karyawan
2.    Hitunglah pembebanan (alokasi) biaya departemen pelayanan  A & B dengan menggunakan metode bertahap, atas dasar pembebanan sama dengan pertanyaan satu.
3.    Hitunglah pembebanan (alokasi) biaya departemen pelayanan  A & B dengan menggunakan metode  aljabar, dengan informasi tambahan sebagai berikut :

                                                                          Pelayanan Disediakan Oleh
                                                                     Departemen A        Departemen B


 

Departemen Pelayanan :
Departemen A, Pemeliharaan                                             10%
Departemen B, Kantin                              15%                         -
Departemen Produksi :
Departemen K, Permesinan                     25%                        20%
Departemen L, Perakitan                         60%                        70%
Jumlah                              100%                      100%

4.    Perhitungan Tarif  Overhead Dept. Produksi  K = Permesinan  dan Dept. Produksi L = Perakitan atas dasar Jam Kerja Langsung

Cara Penyelesaian :
1.    Metode Langsung
Departemen Pelayanan A = Pemeliharaan, atas dasar  luas lantai, dan Dept. B = Kantin atas dasar jumlah karyawan, langkah penyelesian  sbb :
a)  Menghitung Tarif per m2  Dept. Pelayanan A = Jumlah Biaya Dept. A (:) Luas Lantai Dept. Produksi  K & L yang digunakan.
b)  Masing - masing Jumlah Luas Lantai Dept. K & L dikalikan Tarif, sama dengan jumlah biaya yang diterima Dept. Produksi K & L dari Dept. Pelayanan A.
c)   Dept. Pelayanan B, langkah ini sama dengan langkah 1 dan 2 tetapi pembebanan atas dasar  jumlah karyawan.
d)  Dept. Produksi K & L  setelah menerima alokasi biaya dari Dept. Pelayanan A & B, biaya dijumlahkan dibagi masing-masing Jam Kerja Langsung, sebagai dasar perhitungan tarif.

2.    Metode Bertahap (Tak Langsung)
Penyelesaian sama dengan metode langsung, tetapi biaya Dept. Pelayanan A dialokasikan ke Dept. Pelayanan B terlebih dahulu, kemudian Dept pelayanan B,  biaya yang diterima ditambah biaya yang ada dijumlahkan kemudian dialokasikan ke dept. produksi K dan L, dept. produksi K dan L setelah menerima alokasi biaya dari dept. pelayanan A dan B biayanya dijumlah kemudian dibagi dasar pembebanan menghasilkan tarif .

3.    Metode aljabar  atau reciprocal (timbal balik)
Dept. Pelayanan A & B dibuat persamaan aljabar, sbb :
Persamaan 1 = A = Rp 12.000.000,00 + 0,10 B
Persamaan 2 = B = Rp   5.500.000,00 + 0,15 A
Dari persamaan 1 dihitung ditemukan total biaya dept. Pelayanan A kemudian dialokasikan ke dept. pelayanan B, dept. Produksi K dan L sebesar 15% ke B, 25% ke K dan 60% ke L. sehingga persamaan 2 menjadi B = Rp 5.500.000,00 + 0,15 (rupiah biaya yang diterima dari dept.A atau sebesar 15%), kemudian ditemukan total biaya Dept. B,  selanjutnya total biaya dept. pelayanan B dialokasikan ke dept. pelayan A, dept. produksi K dan dept. produksi L sebesar 10% , 20% dan 70%. Setelah dept. produksi menerima alokasi biaya dari dept. pelayanan A dan B, semua biaya yang ada ditotal dibagi dengan dasar pembebanan, terhitunglah tariff dept. prouksi K maupun dept. produksi L.


















 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar